Kasihan sekali gadis cilik nan lucu ini yang tinggal di Birmingham, Inggris. Gadis ini bernama Anabella Whitehouse, putri dari pasangan Sonia dan Paul. Dia didiagnosa dan divonis oleh dokter setempat menderita penyakit genetik langka Ichthyosis. Penyakit ini menyebabkan kulitnya merah, perih dan bersisik setiap hari. Bagaimanakah kehidupannya nanti dimasa depan?

                Menurut penelitian, rata-rata kulit manusia akan mengelupas setiap 23 hari. Namun berbeda dengan yang dialami Annabelle. Dia merasakan proses ini setiap hari. Orang tuanya, Sonia dan Paul dari Sutton Coldfield, Inggris, selalu menggosokkan krim untuk menjaga kondisi kulit putrinya. Tidak hanya itu, mereka juga melindungi Annabelle dari komentar pedas yang dapat membuat hati buah hatinya sakit hati dari orang lain yang merasa asing saat melihat putrinya yang berusia 5 tahun ini.

                Suatu hari saat mereka liburan, seorang pengemudi taksi bertanya apakah kami pernah menaruh Annabelle di alat pemanas? Seketika sang ibu marah kepada sopir taksi atas pertanyaannya itu. Bahkan, banyak orang yang menuduh Annabelle terlalu lama terkena sinar matahari.
Sang ibu bercerita, saat Annabelle lahir, ia terlahir dengan tubuh tertutup kulit cukup tebal yang disebut membran collodian. Kondisi ini muncul di sekitar telinga, hidung, tangan dan kaki Annabelle. Saat dikelupas lewat perawatan medis khusus, akhirnya Sonia dan Paul berhasil melihat fitur anak mereka. Meskipun begitu, kehidupan keduanya tidak lagi sama. Sonia dan Paul, dengan sabar merawat pujaan hatinya dengan mengoleskan krim setiap hari dan membungkus perban ke tubuhnya untuk memastikan bahwa kulit Annabelle tidak mengeras atau retak dan mengelupas. Karena ini bisa menyebabkan luka yang menyakitkan pada seluruh tubuh.

                Sang ibu kembali menceritakan kejadian ketika proses persalinan, bahwa ada sesuatu yang salah dan ruangan begitu senyap. Sonia malah mengira ia telah meninggal. Dia sangat khawatir karena dia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, jelas Sonia. Kemudian Sonia mengkhawatirkan kehidupan masa depan Annabelle menyangkut sekolah, pacar, teman atau kehidupan normal lainnya. Selama enam bulan, Sonia dan Paul bersabar mengurus anaknya ini. Mengoleskan krim ke kulit Annabelle yang rentan setiap jam, sepanjang hari. Itulah pembuktian bahwa kasih orang tua tak akan sirna walau anaknya menderita sakit separah apapun.

                Saat ini, gadis mungil tersebut lebih kuat dari kondisi sebelumnya. Tangan dan muka Annabelle sudah bisa terkena cahaya matahari. Sebelumnya, gadis cilik ini dilarang terkena sinar matahari dahulu oleh dokter, karena ditakutkan akan memperparah kondisinya. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tuanya harus tetap mengolekan krim setiap 30 menit.