Siapa yang tidak mengetahui akan adanya badai matahari? Semua orang telah mendengar bahwa 2012 akan terjadi bencana badai matahari. Apakah badai matahari ini disebtu sebagai bencana yang akan terjadi? Dan apakah kebenaran datangnya badai matahari itu memang benar? Memang semua kembali kepada-Nya.

               Menurut para ilmuwan, tanggal 21 Desember 2012 mendatang akan terjadinya badai matahari. Ini diprediksi karena habisnya tanggal atau berakhirnya kehidupan pada kalendar suku maya. Malah berbagai film juga telah mempertontonkan bahwa tanggal 21 Desember 2012 akan terjadi hri penghabisan atau lebih akrab kiamat. Namun kemudian ini ditampik oleh banyak pihak, karena sebenarnya hanya akan terjadi bdai matahari saja.

               Kemudian para ilmuwan juga memprediksi bahwa biaya ekonomi dan sosial akibat badai geomagnetis ini diperkirakan luar biasa. Matahari telah terbangun dari tidur yang panjang, dan dalam beberapa tahun mendatang, kami memperkirakan banyaknya peningkatan aktivitas matahari pada saat badai matahari datang, ujar Richard Fisher, kepala divisi Heliophysics NASA.
Di saat yang sama, lingkup teknologi kita telah mengembangkat alat sensitif akan badai matahari. Komentar Fisher ini muncul di Space Weather Enterprise Forum 2010 minggu lalu di mana para ilmuwan berkumpul untuk mendiskusikan persiapan menghadapi badai matahari besar yang akan menyerang bumi di 2012. Mereka juga berpikir tentang dampak apa saja yang terjadi apabila badai matahari benar-benar datang. Ini merupakan "PR" terbesar dalam pikiran para ilmuwan.



                Fisher melihat masalah kerugian serius akibat dari badai matahari yang akan hadir pada 2012 di mana aktivitas matahari mencapai puncak. Saya pikir isu saat ini bahwa masyarakat modern sangat tergantung dengan benda elektronik, ponsel, satelit. Ada beberapa dampak ekonomi soal ini. Kita menganggap hal tersebut sebagai masalah yang sangat serius. Dampak ekonomi dapat terjadi seperti terkena badai atau angin topan besar.
Dalam sebuah laporan bahkan disebutkan, biaya ekonomi dan sosial akibat dampak badai geomagnetis ini bisa jadi belum pernah dialami sebelumnya.

                Seperti dikutip dari The Register, bencana ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar US$2 triliun (Rp18,2 biliun) dan diperkirakan membutuhkan perbaikan selama 4 hingga 10 tahun. Sangatlah luar biasa fenomena yang diberitakan akhir dari dunia ini.
Peneliti di Pusat Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN Prof Dr Thomas Djamaludin mengatakan badai matahari tidak berdampak mematikan atau menghancurkan bumi. Dampaknya lebih ke teknologi dan ekonomi.
Sementara badai matahari pernah terjadi pada 2000. Sementara perkembangan teknologi di 2012 tidak jauh berbeda dengan saat puncak aktivitas matahari yang terjadi saat pergantian milenium.

               Sekitar 2000 operator satelit dan pengelola jaringan listrik bisa mengatasi badai matahari. Kita tidak mengalami gangguan yang berarti. Bahkan saat terjadi badai besar 28 Oktober 2003 tidak ada dampak yang dirasakan masyarakat, kata Thomas. Namun para operator seluler juga sudah mengambil ancang-ancang tentang pemberitaan adanya badai matahari mendatang dan memikirkan dampaknya.
Perkiraan terbaru puncak aktivitas matahari di 2012 tidak setinggi 2000, hanya sekitar 2/3 puncak 2000. Jadi, tidak perlu risau dengan berita kehancuran bumi atau kerusakan hebat pada 2012. Itu semua hanya melebih-lebihkan untuk mendapat perhatian dari publik saja.

                Badai matahari sendiri akan terjadi saat partikel berenergi tinggi berupa proton dan elektron dilontarkan dari matahari. Kadang lontaran itu disertai interaksi dengan medan magnet bumi yang menjadikan dampak tambahan. Sehingga ini berdampak terjadinya sebuah badai atau gumpalan dalam matahari itu. Badai itu kemudian akan berkobar sehingga area sekitar matahari itu nantinya akan merasakan juga dari badai matahari itu.

                Bila partikel itu mengarah ke bumi, fasilitas pertama yang terkena dampaknya adalah satelit. Setelah itu yang terkena adalah jaringan listrik di wilayah lintang tinggi. Tapi badai matahari tidak berdampak langsung pada manusia di permukaan bumi. Jadi, hanya dampak teknologi dan ekonomi yang mungkin terjadi, sebut Thomas. Untuk itu para ilmuwan telah mencari solusi untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang terjadi pada tahun 2012 mendatang.

                Badai matahari sebenarnya bukan hanya saat puncak yang diperkirakan terjadi pada tahun 2012. Ledakan di matahari bisa terjadi sewaktu-waktu. Hanya saja frekuensi kejadiannya paling banyak saat puncak aktivitas matahari. Sehingga manusia patut waspada apabila hal ini terjadi sewaktu-waktu tanpa kita ketahui.
Namun lebih sering terjadi bukan berarti paling kuat. Dan tidak ada seorang pakar yang bisa memperkirakan kapan badai matahari paling besar akan terjadi. Walau perkiraan kasarnya bisa dibuat, yaitu sekitar puncak aktivitas matahari, sebelum atau sesudahnya. Ini melemahkan anggapan bahwa akan terjadinya hari kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Namun juga kita harus kembali kepada-Nya. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi mendatang.