Adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item
fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix)
tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang
digunakan.
Konsep Dasar Sistem Bilangan
Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base (radix),
absolute digit dan positional (place) value.
Suatu sistem bilangan terdiri dari:
• Basis (base/radix) : Angka terbesar yang
digunakan dalam sistem bilangan.
• Absolut Value : Digit yang berbeda.
• Position Value : perpangkatan dari basis-nya.
CONTOH
(1985) 10 = 1.10³ + 9. 10² + 8.10¹ + 5.10º
Keterangan :
• 10 : Basis
• 1, 9, 8, 5 : Absolut Value
• 10³, 10², 10¹, 10º : Position Value
(1985) 10 = 1.10³ + 9. 10² + 8.10¹ + 5.10º
Keterangan :
• 10 : Basis
• 1, 9, 8, 5 : Absolut Value
• 10³, 10², 10¹, 10º : Position Value
Bilangan Desimal
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu
D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis
10 karena mempunyai 10 digit
Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan
subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan
Contoh: 357des = 35710 = 357
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu
D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis
10 karena mempunyai 10 digit
Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan
subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan
Contoh: 357des = 35710 = 357
Contoh: Bilangan 357
Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD)
Digit 5 = 5x10 = 50
Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD)
Jumlah = 357