
Pernahkah anda terpikirkan apa saja misteri dibalik sering terjadinya gempa. Banyak pemaparan fakta dari gempa yang sering terjadi.
Bencana gempa memang menjadi momok yang sangat menakutkan dibumi ini. Bumi digoncangkan dengan hebatnya sehingga isinya hancur berantakan. Sepertinya alam telah mengamuk dan murka akan semua yang terjadi dibumi karena manusia kurang bisa merawat apa yang telah di anugerahkan oleh Nya.
Berikut adalah 13 Fakta tentang gempa.
1. Bumi secara seismolog lebih aktif dalam 15 tahun terakhir, kata ahli geofisika Missouri Universitas of
Science & Technology Stephen S. Gao. Namun, tak semua seismolog menyetujuinya. Sehingga memicu
getaran-getaran yang dapat menyebabkan terjadinya gempa.
2. San Francisco mendekati Los Angeles dengan kecepatan sekitar 2 inci per tahun (seperti kecepatan
tumbuh kuku jari Anda). Kota-kota ini akan bertemu beberapa juta tahun kemudian. Namun, gerakan
utara-selatan ini juga berarti California tak akan jatuh ke laut.
3. Maret bukan bulan gempa, meski beberapa orang mempercayainya. Memang benar pada 28 Maret 1964,
Prince William Sound, Alaska, mengalami gempa 9.2 Skala Richter dan menjadi salah satu gempa terbesar
yang pernah ada. Gempa ini menewaskan 125 orang dan kerusakan properti US$ 311 juta (Rp 2,8 triliun).
Pada 9 Maret 1957, Kepulauan Andreanof, Alaska, mengalami gempa 9.1 SR. Namun, tiga gempa
terbesar AS berikutnya terjadi pada Februari, November, dan Desember. Gempa terdahsyat terjadi di
Chili pada 27 Februari 2010.
4. Terdapat sekitar 500 ribu gempa tiap tahun di seluruh dunia yang dideteksi intrumen sensitif. Sekitar 100
ribu gempa bisa dirasakan, dan 100 ribu lainnya menyebabkan kerusakan tiap tahun. Tiap tahun, wilayah
California selatan mengalami sekitar 10 ribu gempa, dan kebanyakan tak dirasakan orang.
5. Matahari dan bulan adalah penyebab tremor. Sudah lama diketahui matahari dan bulan menimbulkan
pasang di kerak planet, versi kecil pasang laut. Sekarang, peneliti mengatakan, tarikan matahari dan bulan
di patahan San Andreas merangsang tremor di bawah tanah.
6. Sebuah kota di Chili bergerak 10 kaki ketika gempa 8,8 SR terjadi pada 27 Februari 2010. Gempa ini
merobek kerak bumi dan menggeser kota Concepcin ke barat. Gempa ini diduga sedikit mengubah rotasi
planet dan penyingkat hari di bumi.
7. Tak ada “cuaca gempa.” Menurut US Geological Survey, secara statistik, ada pemerataan gempa dalam
cuaca dingin, panas, hujan, dan sebagainya.
Para ilmuwan mengatakan tak ada cara fisik cuaca dapat mempengaruhi beberapa mil di bawah
permukaan bumi di mana gempa berasal. Perubahan tekanan udara di atmosfer sangat kecil dibanding
kekuatan di kerak bumi, selain itu efek tekanan udara tak mencapai bawah tanah.
8. Tonjolan bumi sedikit terpangkas oleh gempa Indonesia pada 2004, gempa 9,0 SR itu menghasilkan
tsunami mematikan pada 26 Desember tahun sama. Perpindahan tanah karena bencana itu menyebabkan
pengurangan kecil pada tonjolan, dan membuat planet menjadi lebih bulat.
9. Cincin Api Pasifik merupakan kawasan paling aktif secara geologis Bumi. Lingkaran Samudra Pasifik ini,
menyentuh pantai Utara dan Selatan Amerika, Jepang, Cina dan Rusia. Negara ini mayoritas tempat
terjadinya gempa akibat tabrakan batas lempeng.
10. Ekstraksi minyak dapat menyebabkan gempa kecil. Karena minyak umumnya ditemukan dalam sedimen
lembut dan licin, ketika minyak menghapus gerakan batuan lain, maka akan tercipta “peristiwa
mini-seismik” yang tak terlihat manusia.
11. Gempa terbesar yang pernah ada berkekuatan 9,5 SR di Chili pada 22 Mei 1960. Ini menyebabkan
banyaknya korban berjatuhan. Hampir setengahnya warga Chili tewas dalam kejadiannya. Dan seluruh
kota di Chili mati (luluh lantak).
12. Gempa di satu sisi bumi bisa mengguncang sisi lain. Seismolog mempelajari gempa masif 2004 yang
memicu tsunami di sepanjang Samudra Hindia menemukan gempa telah melemah, setidaknya di patahan
San Andreas California. Gempa yang mengguncang Chili pada 1960 merupakan fenomena disebut osilasi.
13. Gempa mematikan yang pernah melanda 23 Januari 1556 di Shanxi, Cina. Terdapat 830 ribu korban
meninggal karena gempa ini.
Semua fakta itu telah terbukti dan telah terjadi dalam bumi ini. Gempa yang dapat meluluh lantakan semua isi bumi ( baca juga Daftar 13 Bencana Alam Terbesar di Dunia)
Akankah bencana gempa yang lebih besar telah menanti kita didepan sana? Yang pasti jawaban itu adalah akan terjadi dalam hari terakhir kita hidup didunia ini. Tak akan ada yang bisa lari dari kenyataan ini. Semua musnah.
1 comment:
27 November 2010 pukul 13.17
Permalink this comment
ngeri ya kalo itu terjadi di bumi ini terus menerus?
Posting Komentar