Anda mungkin pernah mendengar kata Yeti atau yang sering disebut manusia salju berbulu. Sekelompok ilmuwan China dan penjelajah yang meneliti kebenaran Yeti ini sedang mengharap bantuan internasional guna memecahkan misteri Bigfoot yang dikenal lokal sebagai "Yeren" atau "orang liar."

               Selama bertahun-tahun, lebih dari 400 orang telah mengklaim melihat penampakan setengah manusia setengah kera bernama Yeren di daerah terpencil pegunungan tengah provinsi Hubei, kantor berita Xinhua melaporkan. Entah itu bisa dikatakan halusinasi atau memang manusia kera yang dinamakn Yeti itu. Ekspedisi pada 1970-an dan 1980-an menghasilkan temuan rambut, jejak kaki, kotoran dan sarang tidur yang diduga milik Yeren. Tetapi belum ada bukti konklusif dan konkret yang membuktikan bahwa itu benar Yeren, menurut laporan tersebut.

                Saksi menggambarkan makhluk itu berjalan tegak setinggi lebih dari 2 meter dengan rambut berwarna abu-abu, merah atau hitam di seluruh tubuhnya, kata Xinhua.Makhluk itu memang terlihat sangat mengerikan. Hubei Wild Man Research Association sedang mencari sukarelawan dari seluruh dunia untuk bergabung dengan mereka, pada ekspedisi lain untuk mencari Yeren. Kami ingin anggota tim baru, karena akan ada banyak kerja keras dalam proses itu, kata Luo Baosheng, wakil presiden grup, pada Xinhua. Tapi tim harus menyumbang sekitar 10 juta yuan dan harus ada perusahaan dan badan-badan lain yang menyokong pendanaan, sehingga saat ini tidak ada jadwal kapan ekspedisi akan dimulai, laporan tersebut menambahkan.

                 China tidak asing dengan cryptozoology. Cerita misterius berlimpah, termasuk makhluk raksasa seperti Loch Ness hidup di danau di daerah terpencil negara itu. Warga Tibet juga memiliki cerita tentang keberadaan Yeti, atau "manusia salju menjijikkan," di pegunungan tinggi bersalju tanah air mereka. Tapi juga sampei saat ini Tibet tidak ada konfirmasi tentang makhluk manusia kera nan tinggi besar itu.